Rabu, 27 Juli 2011

hewan

Pertumbuhan dan perkembangan manusia dan hewan dimulai dari terbentuknya zigot setelah terjadinya fertilisasi ovum oleh sperma. Sama halnya dengan tumbuhan, perkembangan pada hewan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Termasuk faktor dalam antara lain perangkat materi genetik (kromosom), dan hormon. Sedangkan faktor luar terutama faktor lingkungan dan nutrisi.
Ada dua tahap dalam pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia. Tahap pertama adalah tahap embrionik yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai berkembang menjadi embrio. Tahap kedua adalah tahap pasca embrionik yang merupakan pertumbuhan dan perkembangan setelah embrio, termasuk di dalamnya regenerasi(penyembuhan luka) dan metamorfosis.

Fase embrionik

Setelah fertilisasi, zigot yang terbentuk mempunyai kemampuan untuk terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan berlangsung seiring dengan bertambahnya jumlah sel akibat pembelahan secara mitosis. Perkembangan ditandai dengan terjadinya spesialisasi dan diferensiasisel-sel atau jaringan. Diferensiasi menghasilkan organ hingga terbentuk individu utuh.
Fase embrionik secara garis besar terbagi lagi menjadi beberapa tahap:
  • morulasi : zigot yang terbentuk terus menerus membelah sehingga menjadi suatu bentuk seperti bola yang tersusun atas banyak sel dan disebut dengan morula
  • blastulasi : pada tahap akhir dari fase morula akan terbentuk suatu lubang yang disebut dengan blastocoel. Bentuk embrio sampai dengan tahap ini disebut dengan blastula.
  • FastStoneEditor Pertumbuhan dan Perkembangan (2) : Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan

    gastrulasi : pada tahap blastula mengalami pelekukan (invaginasi) sehingga terbentuklah rongga baru yang disebut gastrocoel / arkhenteron. Lubang tempat pelekukan disebut blastophor yang kelak akan berkembang menjadi anus. Pada tahap akhir proses ini akan terbentuk tiga lapisan jaringan embrional, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Embrio pada tahap ini disebut gastrula.




FastStoneEditor Pertumbuhan dan Perkembangan (2) : Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan

Bentuk morul
FastStoneEditor Pertumbuhan dan Perkembangan (2) : Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan

Bentuk blastula


Bentuk gastrula
  • morfogenesis : merupakan proses perubahan bentuk dan jenis jaringan menjadi berbagai macam bentuk dan jenis jaringan lain
  • diferensiasi dan spesialisasi : adalah proses perubahan dan pendewasaan jaringan embrional menjadi beragam jenis jaringan lain dengan fungsi yang berbeda. Kelak lapisan ektoderm akan membentuk epidermis, saraf, dan indera. Lapisan mesoderm akan membentuk dermis, sistem sirkulasi, sistem ekskresi, sistem respirasi, dan sistem reproduksi. Sedangkan lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan.
  • imbas embrionik : adalah suatu gejala dimana proses diferensiasi dan spesialisasi yang dialami oleh suatu jaringan menyebabkan terjadinya pengaruh (imbas) terhadap jaringan lain, sehingga ikut mengalami proses yang sama
  • organogenesis : proses pembentukan berbagai macam organ tubuh, sehingga terbentuk embrio secara lengkap dan utuh
FastStoneEditor Pertumbuhan dan Perkembangan (2) : Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan,FastStoneEditor Pertumbuhan dan Perkembangan (2) : Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan
Pada hewan vivipar proses pertumbuhan zigot menjadi embrio akhirnya berkembang menjadi janin, dan berlangsung di dalam rahim (uterus) induk betina. Selama masa pertumbuhan janin tersebut disebut dengan masagestasi (masa kehamilan). Pada manusia masa kehamilan sekitar 9 bulan. Jika usia kandungan sudah cukup maka janin akan dikeluarkan dari dalam uterus. Proses inilah yang disebut dengan kelahiran.


Fase pasca embrionik

Pada hewan tertentu sebelum dewasa terlebih dahulu mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk ini dikenal dengan metamorfosis. Contoh metamorfosis pada hewan vertebrata adalah metamorfosis pada katak. Sedangkan pada serangga dapat dijumpai pada kupu-kupu. Ada dua macam metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tak sempurna. Pada metamorfosis sempurna bentuk hewan muda sangat berbeda dengan bentuk hewan dewasa. Sedangkan pada metamorfosis tak sempurna bentuk hewan muda mirip dengan hewan dewasa dan disebut nimfa.
FastStoneEditor Pertumbuhan dan Perkembangan (2) : Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan
FastStoneEditor Pertumbuhan dan Perkembangan (2) : Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan
Metamorfosis tak sempurna pada belalang.
Hormon yang berpengaruh pada perkembangan ini adalah hormon tiroksin dan triiodotironin, keduanya dihasilkan oleh kelenjar thiroid. Kelenjar ini didapati bukan hanya pada manusia, tetapi pada semua hewan vertebrata. Pada larva aktivitas kelenjar ini meningkat, akibatnya terjadi perubahan bentuk maupun anatomi dan morfologi hewan tersebut.

Metamorfosis sempurna pada kupu-kupu.

pertumbuhan dan perkembangan hewan

Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot.
Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk embrio. Embrio
akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ.
Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi janin. Janin akan
dilahirkan sebagai bayi. Kemudian, bayi tumbuh dan berkembang menjadi
anak-anak, remaja, dan dewasa.
Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari
embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis.
Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna
dan tidak sempurna.


Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang
berbeda di setiap fase metamorfosis. Contoh hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan katak. Tahapan metamorfosis
kupu-kupu mulai dari telur larva (ulat) pupa (kepompong) imago
(dewasa).
Jika diperhatikan ternyata dalam setiap fase metamorfosis kupu-kupu, terlihat
adanya perbedaan bentuk tubuh. Begitu juga dengan katak. Katak mengalami
metamorfosis sempurna mulai dari telur berudu (kecebong) katak
dewasa.


Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang
sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase metamorfosis. Contohnya
adalah belalang dan kecoa. Belalang mengalami metamorfosis yang dimulai
dari telur nimfa imago (dewasa). Nimfa memiliki bentuk tubuh yang
sama dengan serangga dewasa, tetapi memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil.
Faktor-faktor yang mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan hewan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi gen dan hormone. Faktor eksternal meliputi air, makanan, dan
cahaya.

1. Gen

Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk)
kepada keturunannya. Gen akan mengendaalikan pola pertumbuhan dan
perkembangan hewan.
2. Hormon

Hormon merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan dan
perkembangan hewan adalah hormon somatotrof (hormon pertumbuhan).
Bila hewan kekurangan hormone pertumbuhan, maka pertumbuhan akan
terhambat sehingga badannya kerdil. Bila kelebihan hormon pertumbuhan,
maka akan mengalami pertumbuhan raksasa.
3. Makanan

Makanan sangat diperlukan oleh hewan. Makanan digunakan sebagai zat
pembangun tubuh dan sumber energi.
4. Air

Air merupakan pelarut dan media untuk terjadinya reaksi metabolisme
tubuh. Reaksi metabolisme ini akan menghasilkan energi, membantu
pembentukan sel-sel yang baru, dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
5. Cahaya Matahari

Cahaya matahari sangat diperlukan dalam pembentukan vitamin D.
Vitamin itu diperlukan dalam pembentukan tulang.

Rabu, 20 Juli 2011

proposal biologi tentang pengaruh media tanam

PROPOSAL HASIL PENELITIAN BIOLOGI
TENTANG
PENGARUH MEDIA TANAM PADA PERTUMBUHAN KACANG HIJAU










Disusun oleh : IPA
Polar Yaya




SMA 



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan baik dan lancar tanpa ada halang rintang yang menganggu . Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar_besarnya kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan proposal penelitian ini , baik itu secara material ataupun spiritual , karena tanpa bantuan pihak yang telah mebantu dalam pembuatan proposal penelitian ini maka proposal penelitian tidak akan selesai dengan baik .
Kami menyadari bahwa pembuatan proposal penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan . Oleh karena itu , kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan proposal penelitian ini . Akhirnya , semoga proposal ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan generasi penerus bangsa Indonesia .






Tangerang , 19 Juli 2011
Tim Penulis









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………………………………. ii
A.      PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………… 1
1.      Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………….. 1
2.      Tujuan Penelitian …………………………………………………………………………………………………… 2
3.      Perumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………. 2
4.      Hipotesis ………………………………………………………………………………………………………………… 2
B.      KAJIAN TEORITIK ………………………………………………………………………………………………………….. 2
C.      METODE PENELITIAN …………………………………………………………………………………………………… 3
1.      Jenis Penelitian ……………………………………………………………………………………………………… 3
2.      Populasi dan Sample …………………………………………………………………………………………….. 3
3.       Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………………………………………….. 3
4.       Dekripsi Variable Penelitian …………………………………………………………………………………… 3
5.       Alat dan Bahan Penelitian ………………………………………………………………………………………………….. 3
6.       Cara Kerja Penelitian ………………………………………………………………………………………………………….. 4
7.       Tabel Hasil Data Pengamatan …………………………………………………………………………………………….. 4
D.      KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………………………………………………. 5
E.       DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………………….. 5
DOKUMENTASI …………………………………………………………………………………………





A.      PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Kacang hijau  atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae  adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun. Tanaman kacang hijau juga sangat dibutuhkan dalam dunia masakan yaitu dapat berupa kecambah yang disebut dengan tauge dan bijinya . Penanaman kacang hijau itupun sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama . Penanamannya pun tidak membutuhkan media tanam yang merumitkan , hanya dengan kapas tanaman kacang hijau juga bias tumbuh .
Kacang hijau memiliki kandungan proteincukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain; kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan tubuh. Sedangkan  kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan.
Tidak kalah dengan kacangnya, kecambahnya juga memiliki manfaat seperti : Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker. Kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan. Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan. karena bersifat alkalis (basa). Untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh.
2.      Tujuan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini kita dapat mengerti tentang pertumbuhan pada tanaman kacang hijau dan kita juga dapat mengetahui perbandingan pertumbuhan kacang hijau yang ditanam melalui dua media tanam yang berbeda yaitu media tanam berupa tanah alluvial dan kapas .
3.      Perumusan Masalah
Adakah pengaruh media tanam pada pertumbuhan kacang hijau ?
4.      Hipotesis
Ada pengaruh media tanam pada pertumbuhan kacang hijau . Tanaman kacang hijau yang ditanam pada media tanam berupa tanah pertumbuhannya lebih lama daripada kacang hijau yang ditanam pada media tanam berupa kapas .
B.      KAJIAN TEORITIK
   Tanah alluvial terjadi dari pelapukan batuan yang merupakan suatu campuran dari beberapa unsur.jenis-jenis tanah yang aku ketauhi,antara lain:tanah volkanik adalah tanah yang berasal dari endapan lahar gunung berapi,tanah ini baik untuk perkebunan,karena banyak mengandung unsur hara didalamnya.tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan ataupun hewan,tanah ini biasanya digunakan untuk menyuburkan tanaman karena banyak mengandung humus.
Kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerahtropika dan subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil. Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya).
Hubungannya tanah dengan kacang hijau adalah tanah adalah media tanam yang sejak lama telah digunakan oleh kita dan tanah ini banyak macamnya hingga yang subur dan tidak subur . Hubungan kapas dengan kacang hijau adalah kapas adlah media tanam yang baru dan dapat mempercepat pertumbuhan tanaman kacang hijau sebagai pengganti tanah .



C.      METODE PENELITIAN
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen . 
2.      Populasi dan Sample
Populasi penelitian adalah pertumbuhan tanaman kacang hijau yang dipengaruhi oleh media tanamnya . Sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 12 biji kacang hijau yag di letakan pada wadah A dan B untuk media tanam berupa tanah dan wadah A dan B untuk media tanam berupa kapas . Wadah yang kami gunakan tiap samplenya sama yang memiliki diameter dasar 0.45 dm dan menggunakan biji kacang hiaju yang memiliki besar dan berat yang sama yang diukur sebelum dan sesudah perendaman .
3.       Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini kami lakukan mulai dari hari Kamis tanggal 14 Juli 2011 sampai hari Selasa tanggal 19 Juli 2011 di Laboratorium Botani yang digunakan khusus untuk meneliti pertumbuhan tanaman yang dilengkapi dengan camera yang akan mengawasi pertumbuhan tanaman yang terletak sebuah perukoan di Cimone , Banten .
4.       Dekripsi Variable Penelitian
a.       Variable bebas : Penggunaan media tanam yaitu tanah dan kapas
b.      Variable terikat : Ukuran tinggi tumbuhan dan jumlah daun
c.       Variable kontrol : cahaya yang cukup dan pemberian air yang cukup
5.       Alat dan Bahan Penelitian
-          12 Kacang hijau yang baik , yang memiliki ukuran dan berat yang sama
-          4 Wadah / pot yang memiliki diameter dasar 0.45 dm
-          Alat ukur berupa penggaris
-          Alat tulis berupa pulpen , kertas , spidol dan buku
-          Air
-          Kapas putih
-          Tanah alluvial
6.       Cara Kerja Penelitian
-          Siapkan 4buah wadah yang akan digunakan dan beri  wadah itu dengan tulisan A kapas , B kapas , A tanah dan B tanah .
-          Isi wadah itu dengan tanah alluvial dan kapas sesuai dengan tulisan tadi dan di isi minimal sepertiga dari tinggi wadah .
-          Pilihlah ukuran dan berat kacang hijau yang sama sebanyak 12 biji dan taruh ke dalam wadah masing-masing 3 biji dengan jarak yang sama .
-          Letakkan keempat wadah itu pada tempat yang menerima cahaya yang sama .
-          Berikan 5 tetes air tiap wadahnya
-          Ukur tinggi tanaman dari permukaan media tanam .
-          Perhatikan dan ukur tiap pertumbuhannya dan diberi air dengan tarakan sama tiap wadahnya , lalu bandingkan pertumbuhannya melalui tinggi kecambah .
-          Buatlah laporan penelitian berupa proposal penelitian .
7.       Tabel Hasil Data Pengamatan


Tinggi Tanaman

A
B
Hari/tgl
Kapas
Tanah
Kapas
Tanah
Kamis 14 juli 2011
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
Jumat 15 Juli 2011
0.56 cm
0.38 cm
0.53 cm
0.4 cm
Sabtu 16 Juli 2011
1.31 cm
0.83 cm
1.13 cm
0.96 cm
Minggu 17 Juli 2011
1.78 cm
1.22 cm
1.61 cm
1.48 cm
Senin 18 Juli 2011
2.54 cm
1.54 cm
2.33 cm
1.89 cm
Selasa 19 Juli 2011
3.65 cm
1.97 cm
3.21 cm
2.68 cm





D.      KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang kami lakukan ini kami dapat menyimpulkan bahwa tanaman kacang hijau yang ditanam pada media kapas memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dari pada tanaman kacang hijau yang ditanam pada media tanah terutama dalam pertumbuhan tinggi tanaman lebih tinggi tanaman yang menggunakan media kapas walaupun di perlakukan sama yaitu mulai dari pemberian air , cahaya , ukuran wadah , ukuran dan berat biji kacang hijau .
E.       DAFTAR PUSTAKA
-          Susilowarno, R.Gunawan, 2007, BIOLOGI, Jakarta : Grasindo .
-          Ali, Drs.R.Soetarno, 2010 , RPAL, Semarang : Aneka Ilmu .
-          Pujiyanto, Sri, 2008, Dunia Biologi 3, Jakarta : Tiga Serangkai .
-          www.google.com
-          www.google.co.id
-          http://www.wikimu.com
-          http://id.wikipedia.org
-          http://www.scribd.com













DOKUMENTASI